Text
5 Detik dan Rasa Rindu-pdf
Jika hanya berpatokan pada daftar isi, maka hanya ada 45 judul puisi. Namun jika menengok ke dalam, akan banyak sekali puisi yang diberi tanda pagar (#). Sempat kupikir sebagai puisi serial (bersambung). Namun pikiran tersebut mentah karena, disamping tak ada penanda waktu dan tanggal yang merupakan penutup sebuah sajak, juga puisi-puisi bertanda pagar tersebut berdiri sendiri dalam satu halaman. Juga setelah mencermati bahwa tak ada benang merah di antara puisi-puisi itu.
Begini kata penyair: “5 Detik dan Rasa Rindu adalah buku kumpulan tulisan saya yang pertama. Sudah cukup lama saya biarkan mereka tercecer di dunia maya, laci meja, bahkan saku celana. Mulai saat ini teman-teman pembaca bisa membawanya ke mana-mana dan dapat dinikmati secara utuh dalam bentuk yang lebih nyata. Alhamdulillah.//Entahlah, ini puisi atau namanya. Tapi, bukankah sebuah karya tercipta karena niat si penciptanya? Maka saya akan menyebutnya sebagai puisi. Ya puisi 5 detik. Karena niat saya menulis puisi, 5 detik. Puisi yang lahir dari segala keresahan baik secara empirik maupun sekedar imaji yang kerap muncul dalam keseharian saya.//Terlebih itu soal asmara. Ada 4 nama di sampul belakang buku yang memberi segores kata, yaitu Raditya Dika, Risa Saraswati, Soleh Solihun dan NN. Halaman persembahannya cuma berisi dua kata: “Buat kamu”. Iya, kamu, Prillvers J
Oya, puisi di halaman 35 secara prinsip “sama” dengan puisi di halaman 103. Tapi kalau mau dikatakan “beda” bisa juga.
B8011N | 813 RADk | Perpustakaan SMK YADIKA BANGIL | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain